Minggu, 29 Januari 2017

Tips Cara Memilih Investasi Barang Terbaik

View Article
Menentukan investasi yang menguntungkan memang sangat perlu. Hal ini karena uang di bank yang berbentuk tabungan bagi sebagian masyarakat sudah tidak menarik lagi untuk dijadikan investasi. Walau resikonya rendah, namun tidak menguntungkan. Hal ini karena perlu diingat jika uang yang diendapkan dalam bank nilainya akan semakin berkurang karena adanya tekanan inflasi. 

Artinya, bila Anda mempunyai uang 1 juta saat ini, maka akan bernilai lebih dibandingkan di masa mendatang. Sehingga uang yang sudah Anda simpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu kewaktu. Kemungkinan Anda hanya bisa membeli lebih sedikit produk barang dibanding pada beberapa tahun lalu dengan jumlah uang yang sama. Inilah pentingnya Cara memilih investasi barang yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut. 

Resiko inflasi tersebutlah yang mendorong orang untuk melirik investasi lain yang mampu mengalahkan inflasi. Tidak heran jika sebagian orang sudah mulai mencari alternatif di luar tabungan ataupun deposito sebagai instrumen untuk berinvestasi. Bagaimana tidak, jika tawaran besaran dari suku bunganya saja telah gagal mengalahkan inflasi tersebut. 

1. Investasi

Sesuai definisi sederhana, arti dari investasi adalah menanamkan modal. Mungkin saja definisi sederhana tersebut yang membuat seseorang beranggapan jika segala aktivitas ekonomi saat membutuhkan modal dianggap termasuk investasi. Padahal, terdapat beberapa atribut lain supaya suatu kegiatan ekonomi disebut dengan investasi. Karena Investasi sifatnya "pasif"; yang berarti Anda sebagai investor tidak menjalankan langsung bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Terdapat pihak lain yang memakai uang tersebut serta Anda tinggal menikmati keuntungannya (ataupun kerugiannya) saja. 

Bisa dimisalkan ketika Anda menabung dalam sebuah bank, Anda dapat dikatakan sebagai investor, serta uang tabungan Anda dipakai oleh pihak bank guna menjalankan kegiatan bisnis. Selanjutnya, Anda mendapat keuntungan yang berbentuk bunga. Hal tersebut adalah salah satu dari sisi positif sebuah investasi dengan kata lain Anda tidak butuh melakukan apa-apa. Sehingga investasi ini cocok bagi siapapun yang mempunyai kegiatan utama lain seperti tabungan ataupun dana pensiun dapat menjadi alternatif investasi dengan aman bagi seseorang yang merasa kurang memiliki bakat dalam bidang ini. 

Namun dari sisi negatifnya ialah Anda tidak dapat mengendalikan ataupun menentukan target profit dari yang ingin anda peroleh dalam periode tertentu. Dan profit yang Anda dapat bisa saja tidak secara signifikan, tergantung pada pengelolanya serta tingkat profitabiltas perusahaan. Sehingga, Anda harus memilih salah satu investasi yang benar serta dikelola badan usaha yang telah diakui reputasinya. 

2. Trading

Dan sebaliknya, dengan trading yang lebih bersifat "aktif". Ini berarti, Anda sebagai pelaku atau investor harus bekerja sendiri dalam mendapatkan target profit di periode tertentu. Bila Anda tidak bekerja dengan aktif, ini berarti tidak akan memperoleh profit, ataupun bahkan kehilangan uang yang berjumlah besar. Oleh karena itu, Anda harus mengandalkan pada kemampuan Anda sendiri, harus mampu belajar dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain, serta terus mencoba sekaligus berusaha. Karena profit yang Anda peroleh tergantung pada tingkat usaha dari Anda. 

Dan berikut ini beberapa investasi, tugas Anda adalah mempelajari jenis investasi yang terbaik dan terpercaya serta sesuai bagi anda. 

http://tipsasuransiinvestasi.blogspot.fi/2015/10/tips-cara-memilih-investasi-barang.html

Tips Memilih Investasi yang Menguntungkan Buat yang Belum Pernah Jadi Investor

View Article
Memilih investasi yang menguntungkan itu perlu. Maklumlah, parkirkan duit di bank dalam bentuk tabungan bagi sebagian orang sudah tak menarik lagi.

Meski risikonya rendah, tapi tak menguntungkan.  Kenapa? Karena perlu diingat uang yang diendapkan di bank nilainya makin berkurang karena tekanan inflasi.

Maksudnya, jika Anda memegang uang Rp 1 juta saat ini nilainya lebih berarti daripada di masa yang akan datang. Uang yang disimpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Alhasil, Anda hanya dapat membeli lebih sedikit barang dibanding pada awal bulan dengan jumlah uang yang sama.

Risiko inflasi inilah yang mendorong orang melirik investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Tak heran bila sebagian orang mulai mencari alternatif lain di luar tabungan dan deposito sebagai instrumen investasi. Bagaimana tidak, tawaran besaran suku bunganya saja gagal mengalahkan inflasi.

Kalau pun ada yang menawarkan suku bunga tinggi itu pun tak mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Ingat ya, LPS hanya menjamin simpanan pada nominal dan suku bunga tertentu. Misalnya saat ini menjamin nilai simpanan maksimal Rp 2 miliar di satu bank dengan tingkat suku bunga 7,5%.
  Maka itu perlu dipertimbangkan instrumen investasi lain di luar tabungan dan deposito yang sanggup melawan inflasi. Minimal kekayaan yang sudah didapat tidak tergerus inflasi.
 Apa saja instrumen yang bisa dipilih?
 Investasi Reksa Dana
Berinvestasi reksa dana terbilang mudah dan gampang. Bahkan nominalnya pun bisa mulai dari Rp 100 ribu.
 Jenis reksa dananya pun beragam. Mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, dan lain sebagainya.  [Baca: Belajar Investasi Reksa Dana Sebagai Pilihan Mendulang Uang Lebih]

Cukup cari produk reksa dana yang sesuai, tentukan manager investasinya, baca prospektus, kalau tertarik beli, dan terakhir transfer dananya. Cara belinya juga gampang bisa lewat manager investasi atau beli langsung lewat bank yang ditunjuk.
  Buka rekening reksa dana layaknya buka rekening di bank. Tinggal isi formulir, sertakan identitas diri, dan pastinya siapkan dana yang hendak ditanamkan. Satuan reksa dana dihitung berdasarkan unit penyertaan (UP) dan nilai aktiva bersih (NAB).
 Katakanlah harga reksa dana produk X harga NAB Rp 1.200, maka kalau membeli 1.000 UP butuh dana Rp 1,2 juta. Ketika akhir tahun NAB menjadi Rp 1.500 maka Anda untung Rp 300 ribu.
 Sebaliknya kalau NAB turun menjadi Rp 1.000 maka rugi Rp 200 ribu. Ketika NAB turun, keputusan paling bijak adalah tidak menjualnya agar tak rugi.
 Investasi saham
Investasi jenis ini menuntut pengetahuan lantaran berisiko tinggi. Maka itu perlu kalkulasi yang matang, terukur, dan bukan spekulatif.
 Mengawali investasi saham hampir mirip dengan reksa dana. Tinggal buka rekening di sekuritas.
  Carilah sekuritas yang sudah punya reputasi dan layanan yang ditawarkan seperti beban biaya yang rendah dan kekuatan modalnya. Dokumen yang dibutuhkan antara lain salinan identitas diri, No NPWP, dan berkas-berkas yang diminta sekuritas.
 Biasanya rekening bakal aktif dalam waktu 3 X24 jam setelah menyetor deposit yang sesuai dengan keinginan Anda berinvestasi. Barulah bisa bertransaksi saham.
 Saat ini berinvestasi saham tak perlu modal besar. Mulai dari Rp 5-10 juta pun sudah bisa bertransaksi. [Baca: 5 Jenis Perdagangan Saham yang Musti Diketahui Para Pemula]

Investasi Emas

Emas bagi sebagian kalangan dianggap paling rendah risikonya sebagai instrumen investasi. Meski begitu, harga emas tak memberikan kemudahan cashflow seperti instrumen investasi lain. Emas baru jadi likuid ketika dijual lagi.
 Kalau pun mantap berinvestasi emas, disarankan untuk membelinya langsung ke PT Antam karena dilengkapi dokumen resmi. Simpanlah di tempat aman  dan kalau perlu menyewa deposit box di bank.
   Dari segi harga, emas batangan dengan berat di atas 50 gram lebih murah daripada emas pecahan kecil seperti 5 gram maupun 10 gram. Meski begitu kalau diukur dari sisi likuid-nya, emas pecahan kecil lebih gampang dijual karena nilainya tidak sebesar emas pecahan besar. [Baca: Beli Emas Tunai atau Kredit, Mari Lihat Untung-Ruginya]
 Kalau dana terbatas memang lebih afdol menabung emas dengan pecahan kecil. Sangat disarankan menjual emas ke pembeli langsung ketimbang ke toko emas.

Investasi properti

Tak perlu takut berinvestasi properti meski modal yang dibutuhkan lumayan besar. Bisa dimulai kok dengan membeli rumah seken dengan harga di bawah Rp 500 juta.

Lagi pula pasar untuk rumah di rentang harga di bawah Rp 500 juta sangat banyak. Rumah seharga itu bisa disewakan kepada keluarga muda yang cenderung dananya terbatas. [Baca: Beli Rumah Murah di Jakarta Masih Bisa Kok, Begini Caranya…]
  Mudah saja menetapkan harga sewanya. Rata-rata harga sewanya di kisaran 3-7 persen dari harganya. Itu pun tergantung lagi dengan lokasi. Kalau sudah full furnish bisa lebih mahal lagi.
 Keuntungan dari investasi ini adalah kenaikan harganya tiap tahun yang cukup menggiurkan, rata-rata antara 10-20 persen. Kenaikan harga bisa lebih tajam lagi jika di lokasi tersebut dibangun jalan tol maupun pembangunan infrastruktur lain.
 Berinvestasi di properti tak harus menggunakan dana sendiri. Anda bisa mengajukan pembiayaan KPR ke bank. Tapi sebelumnya sudah melewati perhitungan dan perencanaan yang matang. [Baca: Tahapan dan Proses Ajukan KPR dari Awal sampai Akhir]
 Akhir kata, do action! Berinvestasi itu bukan wacana tapi langsung ke aksi.
 Maksimalkan uang lebih yang dimiliki setelah sebagian habis dikonsumsi. Atau bisa juga menekan gaya hidup lebih hemat lagi untuk berinvestasi.
Tak usah berpikir berinvestasi itu membutuhkan modal besar. Cukup mulailah dari yang kecil.
https://blog.duitpintar.com/tips-memilih-investasi-yang-menguntungkan-buat-yang-belum-pernah-jadi-investor/

5 Cara Tepat Memilih Investasi Reksadana Terbaik

View Article
Berinvestasi reksadana ternyata sangat mudah. Namun Anda harus menentukan terlebih dahulu produk reksadana terbaik serta yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Tetapi kebanyakan orang menilai pada suatu produk reksadana tersebut hanyalah berdasarkan pada kinerja return atau tingkat kenaikan (tingkat pengembalian) nilainya pada waktu ke waktu. Meski demikian, menilai produk reksadana dari sisi return saja, tidaklah cukup. Mengapa? Sebab tingkat pengembalian pada periode sebelumnya tidaklah menjadi jaminan pada tingkat return di masa yang akan datang. Nilai reksadana dapat saja lebih rendah ataupun bahkan lebih tinggi karena adanya banyak faktor termasuk juga pengaruh lingkungan bisnis lokasi reksadana tersebut diinvestasikan. 

Walau demikian, investasi reksadana bukan termasuk spekulasi. Anda sebagai seorang investor tetap bisa menganalisa beberapa hal untuk dasar memilih produk reksadana terbaik untuk Anda. Sehingga untuk menentukan reksadana yang paling sesuai dan terbaik bagi Anda, inilah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan tambahan, sebagai cara memilih investasi reksadana selain faktor dari kinerja return reksadana. 

1. Pahami Profil dan Tujuan Investasi Anda

Pada dasarnya prinsip investasi ialah high risk high return, ini berarti Potensi keuntungan sangat tinggi disertai dengan potensi resiko sangat besar. Dan apakah Anda menginginkan adanya potensi keuntungan yang sangat tinggi? Tentu Anda juga harus punya nyali karena bisa saja investasi yang Anda miliki turun drastis. Bila Anda masuk kategori tersebut, maka reksadana saham bisa menjadi pilihan. 

Namun sebaliknya untuk mereka yang memang tidak terlalu berani dalam menantang resiko, umumnya memilih pada reksadana pasar uang ataupun reksadana pendapatan tetap. Namun, tingkat keuntungannya tidak dapat diharapkan terlalu besar. 

Bila Anda kategori moderat, atau yang menengah saja, telah tersedia aneka produk dari reksadana campuran yang dapat anda jadikan sebagai pertimbangan. 

Di samping itu, tujuan Anda melakukan investasi pun tidak kalah penting. Bila Anda berinvestasi dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun), misalnya tujuannya adalah pendidikan anak atau untuk membeli rumah, telah tersedia reksadana saham dan bisa menjadi pilihan Anda karena naik turunnya pada reksadana saham cenderung akan membawa hasil positif pada jangka panjang. 

Sedangkan jika Anda merencanakan melakukan investasi yang Anda gunakan dalam waktu satu ataupun dua tahun kemudian, maka sebaiknya memilih produk dari reksadana pendapatan tetap sebab memberikan hasil yang akan lebih pasti meski tidak sebesar potensi dari keuntungan reksadana saham. Begitu pula dengan investasi untuk membiayai terhadap rencana pensiun pada 10 tahun mendatang, maka jangan taruh pada reksadana pendapatan tetap ataupun campuran karena tidak bisa memberi hasil secara maksimal. 

Selalu kenali profil resiko dan tujuan investasi Anda sebelum menentukan pilihan. 

Untuk selanjutnya, Anda juga harus menganalisa beberapa karakteristik dari produk reksadana yang memang sedang Anda incar. Dan informasi ini bisa Anda peroleh pada lembar penjelasan yang juga disebut dengan fund fact sheet dan memuat penjelasan lengkap terhadap masing-masing produk reksadana. Dan fund fact sheet dapat Anda peroleh secara online pada website manajer investasi yang diterbitkan oleh reksadana. Jika tidak tersedia, bisa memintanya supaya perusahaan manajer investasi tersebut mengirimkannya pada Anda. 

2. Usia Produk Reksadana

Tidak hanya sedikit yang menyarankan agar memilih produk yang sudah teruji oleh waktu, seperti produk yang sudah berusia 3 hingga 5 tahun. Dalam usia yang sudah cukup matang, maka suatu produk bisa memberikan gambaran kinerjanya ketika masa-masa sulit, bila ada, pada periode tersebut. 

Tetapi ada pendapat lain yang mengatakan jika produk reksadana yang sudah berumur biasanya memiliki NAB (atau Nilai Aktiva Bersih ataupun harga per unit) lebih mahal. Terkadang juga usia muda dari suatu perusahaan juga tidak selalu pertanda yang kurang baik, sebab investor bisa juga akan menilai potensi-potensi lain. Karena produk reksadana terbaik sekarang ini juga pasti pernah muda. 

Tapi, untuk memburu produk dari reksadana yang memang sudah terbukti dapat memberi hasil menguntungkan tidaklah masalah. Karena saat menghitung return, seluruhnya tetap dalam %. Dan bukan dalam unit. Sehingga tua muda tidak masalah. Seluruhnya kembali pada pertimbangan Anda. 

3. Bagaimana Uang Anda Diinvestasikan

Keuntungan dari investasi reksadana ialah Anda bisa mengetahui arah mana uang sekaligus bagaimana uang Anda diinvestasikan. Dalam prospektus Anda bisa melihat pada saham mana saja uang Anda diinvestasikan, dan berapa porsi dalam saham, obligasi serta lain-lain. Informasi ini pasti membantu Anda dalam mengetahui apakah uang milik Anda ditempatkan pada tempat yang benar ataupun tidak. Anda pasti lebih percaya diri jika uang Anda diinvestasikan pada saham perusahaan top jika dibandingkan diinvestasikan pada saham-saham kacangan bukan? 

Bila Anda menginginkan produk dari reksadana syariah, maka informasi ini sangatlah berguna karena Anda menjadi yakin jika uang Anda tidak akan diputar di luar dari ketentuan syariah. Dan dengan memahami hal tersebut, perlu disadari jika berinvestasi bukanlah judi. Anda pasti mengetahui benar bagaimana dana Anda diinvestasikan, sehingga dengan demikian Anda bisa menakar resiko dengan potensi keuntungannya

http://tipsasuransiinvestasi.blogspot.fi/2015/10/5-cara-tepat-memilih-investasi.html